Ini fakta, Bukan ngomongin orang

Ini mah fakta, bukan ngomongin orang.

Seringkali aku pribadi berdalih dan melakukan pembelaan diri ketika sedan
g asyik membicarakan orang lain, astagfirullahaladzim..

Kita sering bersembunyi dibalik kata "ini fakta", padahal nyatanya entah itu benar atau salah ghibah ya tetap salah.

Ah sulit sekali menjaga lisan, sering tidak terasa lisan ini menyimpang. Lagi asyik-asyiknya bahas yg bermanfaat tiba-tiba pembahasannya jadi kesana-kemari yang ujung-ujungnya malah ngomongin orang. Ini bukan lagi bahas orang lain, tapi bahas diri sendiri hehe

Padahal menurut imam As-Suyuthi, lisan di kunci Allah dgn segel ganda. Sepasang bibir sekaligus deretan gigi diatas gusi. Sebab betapa banyak orang ditelungkupkan ke neraka karena kata-katanya. Masya Allah..

Gimana yaa suka gabisa kontrol gitu, kalau ada temen sama temennya lagi bahas seseorang gitu terus menanyakan sesuatu padaku dan aku tau, eh ujungnya aku juga malah ikutan nimbrung ngomongin orang itu. Setan memang pinter yaa menggelincirkan manusia, astagfirullah.

Terkadang kita juga perlu belajar dari si tuli, belajar tuli menuli agar mampu menjaga lisan.

Siapa si tuli itu?
Adalah imam Hatim Al-Ahsam mahaguru dan penasihat tulus dari abad ketiga hijriah yang diberi gelar Al-Ahsam, yakni yang artinya si tuli.

Apakah benar imam Hatim tuli? Jawabannya tidak, pendengarannya baik dan normal-normal saja.
Lalu mengapa di juluki si tuli?
Jadi, ketika ada wanita paruh baya yang datang ke majelis nya untuk menanyakan sesuatu, tanpa sengaja wanita tersebut kentut dengan sangat keras. Dan seketika pun wanita tersebut menunduk dan wajahnya memerah karena malu.

Nah kalau kita yg ada di posisi imam Hatim gimana? Pasti sudah mengolok-olok nya kan? Di ledekin gitu ya "Itu kentut apa toa? Atau akan nyeletuk "ga sopan banget gitu atau bla bla bla yaaa. Tapi untungnya Imam Hatim bukan kita, sang imam malah berpura-pura tuli dan menyuruh si wanita tersebut untuk mengulangi pertanyaannya, sehingga si wanita pun lega karena berpikir bahwa imam Hatim itu tuli. Hingga 15 tahun berlangsung imam Hatim dijuluki si tuli dan beliau Ridha atas itu.

Subhanallah banget kan, malu sama diri sendiri.
Aku pribadi kalau lihat keburukan orang lain atau kesalahan orang lain sedikit saja, pasti deh diketawain, diceritain ke temen-temen gitu dan temen-temen ikut ngetawain. Jahat yaa, iya emang jahat.
Ah apalah aku ini, masih perlu banyak belajar. Semoga ke depannya jadi lebih baik, mampu menjaga lisan dan berpura-pura tuli ketika mendengar keburukan orang lain.

Terinspirasi dari buku Ustadz Salim A Fillah, Sunnah sedirham surga.
Jazakallahu Khairan katsiraa yaa ustadz, bukunya sangat bagus, bermanfaat dan cara penulisan nya yg santai dan mudah dipahami. Semoga selalu diberikan kesehatan oleh Allah agar terus berbagi ilmu melalui buku-bukunya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ini fakta, Bukan ngomongin orang"

Post a Comment