Monumen Rawagede Karawang

Assalamu'alaikum teman-teman.
Mungkin sudah tidak asing lagi ya dengan kata "monumen rawagede" orang karawang pasti pernah dengar itu. Tapi barangkali disini ada yang sedang mencari informasi mengenai tragedi pembantaian di rawagede atau justru sedang mencari alamat atau jalan menuju monumen itu.
Disini saya akan menjelaskan sedikit pengalaman saya tadi siang ke monumen itu bersama adik perempuan saya, dan kebetulan memang baru pertama kalinya saya datang mengunjungi monumen itu. Malu sekali rasanya, sebagai warga pribumi karawang tapi belum tahu sejarah yang ada dikota sendiri, terlebih lagi sampai nyasar pas mau pulangnya. Itu kan malu banget hehe. Langsung simak aja yaaa.

Akan saya jelakan sedikit ulasan yang saya kutip dari wikipedia mengenai tragedi pembantaian rawagede. Tragedi terjadi pada tanggal 9 Desember 1947 di rawagede tepatnya sekarang menjadi desa balongsari, rawamerta, karawang. Pembantaian tersebut memakan korban sekitar 431 orang meninggal atau mungkin sebenarnya lebih dari jumlah itu, karena banyak pula korban yang terbawa arus sungai yang deras karena pada masa itu hujan dan berakibat banjir.

Pada tanggal 4 Oktober 1948 sekitar 35 orang warga kampung rawagede dibunuh tanpa alasan yang jelas,
Tragedi pembantaian bermula ketika para penjajah belanda memburu Kapten Lukas Kustaryo seorang komandan kompi siliwangi kemudian menjadi komandan batalyon tajimalela/Brigade II. Para penjajah belanda menggeledah setiap rumah warga kampung rawagede, namun mereka tidak menemukan senjata satupun, dan mereka menanyakan dimana tempat persembunyian para pejuang indonesia namun warga enggan untuk memberitahunya, mereka tetap diam. Lalu belanda menyuruh agar warga laki-laki termasuk remaja berumur belasan tahun untuk berjejer dan akan ditembak mati oleh belanda tersebut. Ada sekitar 20 orang yang selamat karena mereka berhasil melarikan diri ke hutan, ketika terkena senapan mereka berpura-pura mati dan ketika ada kesempatan mereka melarikan diri.
Itu merupakan sedikit ulasan mengenai tragedi pembantaian rawagede yang menewaskan hingga ratusan orang.

Sekarang simak jalan menuju monumen rawagede.
Jika anda datang dari karawang kota, anda harus menemukan lampu merah tanjungpura atau terminal tanjungpura, ketika dilampu merah pun sudah terpampang papan petunjuk untuk yang bertuliskan "Makam syeh quro, Candi jiwa, Batu jaya". Memang akhir-akhir ini pemerintah kabupaten karawang mulai giat membenahi tempat wisata dikarawang agar memudahkan warganya atau bahkan pendatang untuk mengunjungi wisata yang ada dikarawang.
Setelah tiba dilampu merah karawang, untuk anda yang datang dari arah karawang kota, maka belok kanan menuju jalan proklamasi tanjungpura. Jika datang dari arah bekasi maka anda harus belok kiri ketika telah tiba dilampu merah tanjungpura itu. Dari papan petunjuk itu saya melihat bahwa jarak dari tanjungpura ke monumen rawagede itu hanya 20KM saja, mungkin sekitar kurang lebih 500M dari lampu merah tanjungpura anda akan menemukan gang kampung KW 8 dikanan anda. Maka anda harus menyebrang untuk memasuki gang tersebut, jika sulit tanya saja kepada warga sekitar pasti tahu kok. Lanjut, anda hanya harus lurus saja, melewati irigasi besar, hamparah hijaunya sawah-sawah dikiri kanan, cukup jauh nanti diujung anda akan menemukan pertigaan. Ada petunjuk lagi disana, anda harus belok kanan menuju monumen rawagede, lurus saja tidak terlalu jauh nanti anda akan menemukan gang dikiri anda yang ada petunjuknya pula didepan. Anda harus memasuki gang tersebut, tidak jauh dari gang itu sudah bisa terlihat motor-motor dipinggir jalan itu. Disitulah parkiran para pengunjung monumen, cukup mudah kan akses menuju monumen ini?
Untuk tiket masuk cukup terjangkau bahkan bisa dibilang sangat murah yakni hanya Rp.2500/orang. Setelah masuk, anda harus menaiki anak tangga untuk dapat masuk ke dalam monumen itu, ketika baru datang saja kita sudah disuguhkan patung berwarna kuning yang berbentuk seorang ibu memeluk kedua anaknya. Terlihat seperti patung bunda maria tapi bukan, masuk lagi lebih dalam disana ada patung yang menggambarkan dua anak laki-laki yang meninggal ditembak oleh belanda, karena dikiri kanan nya ada patung tentara belanda, lalu salah satu anak laki-laki itu dikelilingi 2 ibu-ibu mungkin ibunya dan saudaranya, lalu dibelakangnya ada anak laki-laki yang tertidur lemah dengan posisi tengkurap, ada pula anak gadis kecil yang terlihat seperti digambarkan sedang menangis, sungguh miris sekali melihat patung-patung itu terlihat seperti sungguhan, disekitar patung itu juga ada koran-koran berita yang ditempel di dinding-dinding yang bertuliskan tentang nasib kakek berumur 80tahun yang pernah ikut serta berjuang pada tragedi pembantaian pada masa itu, yang saya baca seorang kakek itu kehilangan penghilatan nya dan untuk berjalan pun harus dituntun, namun tidak ada yang memperdulikan nasib pejuang itu.
Keluar dari situ, anda akan menemukan makam-makam yang terbilang banyak, makam tersebut bernama "Taman makam pahlawan Sampurna Raga" namun warga sekitar lebih sering menyebutnya makam syeh quro. Berbagai nama menghiasi nisan dimakam tersebut, ada pula relief-relief disekitar kiri kanan monumen dan diujung makam itu. Cukup nyaman tempatnya, hanya saja kurang dijaga dan kurang terawat, banyak tangan-tangan jahil yang sengaja mencoret-coret dinding monumen itu, membuang sampah sembarangan, dan sebenarnya alangkah lebih baik lagi jika ketika datang ke monumen itu kita disambut oleh juru kunci atau penjaga monumen tersebut untuk menceritakan tragedi nya seperti apa dan bagaimana, untuk menambah wawasan juga kan, terutama untuk pelajar seperti adik saya itu. Ini sih ketika datang yauda jalan aja sendiri, cari info sendiri di google karena tak ada yang memberikan informasi mengenai monumen rawagede itu.

Mungkin cukup sekian pengalaman saya di monumen rawagede ini, semoga postingan nya bermanfaat bagi kalian yang sedang kesulitan mencari jalan menuju monumen rawagede, jalan nya cukup bagus dan mudah diikuti kok. Tetap jaga lingkungan ya, lestarikan peninggalan sejarah para pejuang, kenalkan potensi wisata lokal kepada mereka perantau atau pendatang kota karawang. Bangga jadi anak muda karawang, mohon maaf jika ada kesalahan kata, kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Ditutup wassalamu'alaikum warahmatullahi wabbarakatuh.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Monumen Rawagede Karawang"

Post a Comment